Rabu, 01 Juli 2015

TUGAS SOFTSKILL 1 - KEUANGAN DAN PERMODALAN KOPERASI

KEUANGAN DAN PERMODALAN KOPERASI

A.    Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis. (Hendar : 2010)

B.     Sumber Permodalan
Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan usaha. Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang mengumpulkan modal untuk modal usaha dan setiap orang mempunyai hak yang sama. Sumber-sumber modal koperasi :
1.        Simpanan Pokok, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayar oleh anggota koperasi kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota koperasi.  Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih berstatus sebagai anggota.  Nilai atau besaran simpanan pokok diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Koperasi yang bersangkutan.
2.      Simpanan Wajib, yaitu jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
3.      Simpanan Sukarela, merupakan simpanan yang besarnya tidak ditentukan, tetapi tergantung pada kemampuan anggota.
4.      Hibah, merupakan sumbangan dari pihak-pihak tertentu yang diserahkan kepada koperasi dalam upaya ikut serta mengembangkan usaha koperasi.

5.      Modal Penyertaan, merupakan sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan usahanya (PP No. 33 Tahun 1998).
6.      Cadangan Koperasi, merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan hasil usaha setelah pajak yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila diperlukan (Permen Negara Koperasi dan UKM No.11 Tahun 2008).
7.      Utang Jangka Panjang, utang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Usaha untuk mendapatkan modal pinjaman bagi koperasi baru biasanya sangat sulit, bank atau para kreditur lain menyadari kenyataan bahwa perusahaan koperasi sering dikelola oleh pengurus yang kurang berpengalaman dalam berusaha. Utang jangka panjang pada koperasi terdiri dari :
a.       Hutang Hipotek
b.      Kredit Investasi
8.      Utang Jangka Pendek, utang yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Jenis hutang jangka pendek yaitu :
a.         Penerimaan uang muka dari para langganan
b.        Wesel bayar
c.         Hutang bank
d.        Hutang dagang
e.         SHU yang akan dibayar
f.         Rekening koran

C.    Fungsi Akuntansi Koperasi
Akuntansi Koperasi berfungsi untuk menyajikan informasi (laporan) keuangan.  Informasi keuangan yang dihasilkan oleh pembukuan/akuntasni koperasi mempunyai peranan yang penting bagi tim manajemen koperasi, pengawas, bahkan anggota, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan, karena berdasar dari informasi keuangan itu dapat diketahui prestasi, kinerja keuangan, atau hasil usaha koperasi selama jangka waktu tertentu. Informasi keuangan itu juga merupakan pertanggung jawaban atas pengelolaan modal koperasi oleh pengurus. 
Akuntansi Koperasi memperinci lebih dalam mengenai beberapa hal, diantaranya:
1.      Menghitung Sisa Hasil Usaha.
2.      Mengamankan dan mengawasi semua harta kekayaan koperasi dari segala macam bentuk kecurangan dan penyelewengan.
3.      Membantu menentukan hak setiap pihak yang berkepentingan dengan koperasi.
4.      Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan.

Informasi keuangan yang disajikan dalam akuntansi koperasi bermanfaat bagi berbagai pihak yang secara langsung atau tidak langsung berkepentingan. Bagi anggota sebagai pemilik koperasi berkepentingan mengetahui informasi yang disajikan oleh akuntansi koperasi, di antaranya untuk mengetahui perkembangan modal koperasi, berapa keuntungan atau sisa hasil usaha yang diperoleh, pembagian atau alokasi SHU untuk masing-masing anggota, dan berapa kira-kira keuntungan dan nilai manfaat yang akan didapat koperasi pada masa yang akan datang.
Bagi pengurus koperasi/manajer, informasi keuangan yang disajikan dalam akuntansi koperasi dapat dipakai sebagai alat bantu untuk perencanaan dan pengawasan atas kegiatan usaha koperasi yang telah atau akan dilakukan bagi karyawan.
 Informasi keuangan berguna untuk mengetahui sejauh mana mutu dan hasil usaha koperasi, tingkat kontinuitas jaminan usaha koperasi, serta nilai balas jasa yang diperoleh masing-masing.
Bagi pemerintah, informasi keuangan ini bermanfaat untuk menentukan kebijakan baik dalam bentuk skim pembiayaan, nilai dari setiap skim pembiayaan, nilai dari setiap skim pembiayaan bagi koperasi, besaran subsidi, dan pajak koperasi serta pelaksanaan peraturan yang lainnya. Selanjutnya bagi kreditur/calon kreditur, misalnya bank atau lembaga non bank, pemasok (supplier), atau penjual, informasi keuangan koperasi akan dipakai untuk menjadi bahan pertimbangan bagi penentuan atas pemberian pinjaman, skim pembiayaan, jangka waktu pembiayaan atau besarnya pinjaman.

D.    Siklus Pencatatan Akuntansi Koperasi
Pada prinsipnya sistem akuntansi Koperasi mengikuti siklus pencatatan akuntansi yang lazim, salah satu diantarannya adalah bagian sebagai berikut:



 
 

Keterangan bagan :
1.      Semua bukti (kwitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku harian berdasarkan urutan tanggal kejadian
2.      Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu kemudian secara periodik dikelompokkan dalam buku besar masing-masing.
3.      Dan bukti transaksi yang sama dibuat juga buku tambahan, yang fungsinya sebagai pengontrol kebenaran buku besar.
4.      Setelah buku besar itu bisa dipasatikan benar, maka saldo yang ada di dalam masing-masing buku besar bisa dipindahkan ke neraca lajur.

E.     Laporan Keuangan
Dalam setiap bisnis (usaha) sekecil apapun hal yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan adalah membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat oleh tenaga yang memahami pembukuan atau bahkan seorang akuntan dari dalam koperasi atau koperasi dapat juga meminta bantuan dari akuntan luar dan analisanya. 
Dengan laporan keuangan ini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan memungkinkan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk menilai usaha dan keadaan keuangan koperasi secara menyeluruh.
Jenis laporan keuangan yang paling banyak digunakan ialah neraca, laporan lugi raba dan laporan perubahan modal, paling tidak neraca dan laporan rugi laba. Keduanya tidak hanya penting bagi pihak internal koperasi tetapi juga untuk pihak lain yang berkepentingan seperti pemerintah, masyarakat, bank dan sebagainya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis laporan keuangan : 
1.      Neraca (Balance Sheet) adalah suatu daftar yang berisi ringkasan harta, kewajiban dan modal dari suatu perusahaan (termasuk koperasi) pada saat tertentu. Dengan demikian neraca ini menggambarkan posisi keuangan koperasi pada saat tertentu misalnya triwulan, 1 semester, dan 1 tahun.
2.      Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah laporan yang berisi ringkasan pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan (termasuk koperasi) untuk jangka waktu tertentu misalnya selama 1 tahun, atau 1 semester.
3.      Laporan Perubahan Modal adalah ringkasan perubahan modal dari suatu perusahaan atau koperasi dalam jangka waktu tertentu, sebagai akibat dari peningkatan SHU yang tidak dibagikan.

Contoh Bentuk Laporan Keuangan Koperasi :

NERACA
 KOPERASI “XXX
31 DESEMBER 2010 (dalam ‘000RP)
Keterangan
Jumlah (Rp)
Keterangan
Jumlah (Rp)
Harta/Aktiva :
1.      Kas
2.      Piutang
3.      Perlengkapan
4.      Peralatan
-          Akumulasi Penyusutan
5.      Gedung
-          Akumulasi Penyusutan

8.000.000
16.500.000
200.000
9.000.000
(1.000.000)

12.000.000
(5.000.000)
II. Hutang
2.  Utang jangka pendek
3.  Utang jangka panjang

III. Modal Sendiri
1.     Simp. Pokok
2.     Simp. Wajib
3.     Simp. Sukarela
4.     SHU yang tidak dibagi

2.000.000
12.700.000


7.000.000
15.000.000
2.000.000
1.000.000
Jumlah Harta
39.700.000
Jumlah Hutang+Modal
39.700.000

 




LAPORAN LABA/RUGI
KOPERASI “XXX”
31 DESEMBER 2010 (dalam 000RP)

Penerimaan :
-          Penerimaan Usaha                                                   Rp  14.250.000
-          Penerimaan Bunga                                                   Rp       750.000 



Jumlah Penerimaan                                                   Rp  15.000.000

Pengeluaran :
-          Biaya Umum                                                             Rp  11.000.000
-          Bunga Bank                                                              Rp       500.000
-          Penyusutan                                                                Rp    1.250.000



Jumlah Pengeluaran                                                  Rp  12.750.000

Pendapatan Kotor                                                                      Rp    2.250.000
SHU yang dibagi                                                                         Rp    1.250.000



SHU yang tidak dibagikan (ditahan)                                        Rp    1.000.000





LAPORAN PERUBAHAN MODAL
KOPERASI “XXX”
31 DESEMBER 2010 (dalam ‘000RP)



Modal tahun 2009                                                                           Rp. 24.000.000
Pendapatan per 2010                              Rp. 2.250.000
SHU yang dibagikan                              Rp. 1.250.000



Peningkatan modal (dari SHU yang tidak dibagi)                     Rp.   1.000.000


Modal Koperasi akhir tahun 2010                                              Rp. 25.000.000

                                                                                              
                                                                                               
            SHU selain untuk simpanan anggota, jasa pinjaman, dana pengguna, kesejahteraan pegawai biasanya disimpan kembali ke dalam kas sebelum digunakan.  Adapun yang benar-benar untuk memperkuat permodalan koperasi bersumber dari cadangan.

F.     Analisis Laporan Keuangan
Dalam teknik pembukuan/akuntansi meliputi beberapa fase, antara lain :
1.      Pencatatan transaksi-transaksi setiap hari dilakukan dalam buku harian, seperti buku harian penjualan, buku harian pembelian, buku harian piutang dan lain-lain.
2.      Catatan ini kemudian dimasukkan kedalam Buku Besar setelah diklarifikasikan mana yang masuk Debet dan mana yang masuk Kredit.
3.      Pada akhir tahun buku dibuatkan suatu ikhtisar berupa daftar Rugi/Laba, Neraca, dan daftar lainnya.
4.      Analisis Laporan keuangan berada pada fase berikutnya yang fungsinya untuk mengetahui tentang kondisi keuangan koperasi.

Dengan demikian, maka analisis laporan keuangan merupakan alat untuk melihat kekuatan dan kelemahan di bidang finansial untuk menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang.  Dari segi tekniknya analisis laporan keuangan ini dapat menggunakan Analisa Rasio Keuangan yang dikelompokkan sebagai berikut :

1.      Rasio Tingkat Keuntungan yaitu untuk mengukur hasil kegiatan usaha dan efektivitas kinerja perusahaan.
2.    Rasio Likuiditas yaitu untuk mengukur solvabilitas dalam jangka pendek suatu perusahaan.  Rasio ini untuk mengantisipasi kemampuan membayar kewajiban dalam jangka pendek suatu perusahaan yang jatuh tempo.
3.    Rasio Aktifitas yaitu untuk mengukur tingkat efisiensi penempatan sumber pendanaan.  Rasio ini disebut juga sebagai rasio perputaran karena rasio ini menunjukkan kecepatan putaran asset yang digunakan dalam kegiatan bisnis.
4.    Rasio Solvabilitas Jangka Panjang yaitu untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajiban jangka panjang berikut beban bunganya sesuai dengan skedul pembayaran yang telah ditetapkan.




DAFTAR PUSTAKA


Hendar (2010). Manajemen Perusahaan Koperasi. Penerbit : Erlangga

Setia Atmaja, Lukas (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keangan. Yogyakarta: Penerbit Andimo



(diakses 21 Maret 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar