BAB
VI
Pengantar
Ilmu Ekonomi Internasional
1.1
Perdagangan
Internasional
1.1.1 Pengertian
Pengertian perdagangan internasional adalah suatu kegiatan ekonomi,
sosial maupun politik yang di lakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang
di dalamnya sudah terjadi kesepakatan bersama. Dan pelaku-pelakunya adalah bisa
individu dengan pemerintah, individu dengan invidu, atau pemerintah dengan
pemerintah luar, yang di dalamnya terdapat proses pertukaran barang atau jasa
yang saling menguntungkan maupun suka rela. Contohnya kegiatan ekspor impor
hasil panen negara, seperti beras.
1.1.2 Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori
ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh
banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan
bahwa besarnya volume perdaganganglobal teramat sangat penting.
1.1.3 Teori Klasik dalam Perdagangan Internasional
1.Teori
nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula
menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai
tukar. Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua
macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga
pasar akan cenderung menyamai harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul
konsep paradoks tentang nilai.
2.Ricardo
adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar Mazhab
Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya
hampir seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan
pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis.
Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis
yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut
pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat
kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai
pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori
sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori
perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan
ekonomi.
1.2
Perekonomian Terbuka
1.2.1
Pengertian
Pengertian
Perekonomian Terbuka adalah adalah perekonomian suatu negara yang terlibat
secara luas dalam perdagangan antar negara (internasional). Negara yang
menganut perekonomian terbuka akan menjalankan perdagangan internasional,
sedangkan negara yang menganut perekonomian tertutup, akan menolak adanya
perdagangan internasional.
1.2.2
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Suatu
keadaan dimana keinginan masyarakat untuk melakukan perbelanjaan-yang
digambarkan oleh pengeluaran agregat atau permintaan agregat adalah sama dengan
penawaran agregat-yaitu keinginan para pengusaha untuk memproduksikan barang
dan jasa.
1.2.2.1
Keseimbangan dalam Perekonomian
Tertutup
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut.
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut.
1.2.2.2 Keseimbangan
dalam Perekonomian Terbuka
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.
Pada sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara.
Jika rasio ekspor-impor terhadap GNP melebihi 50% maka dikatakan
perekonomian lebih terbuka. Perdagangan internasional dapat terjadi karena
beberapa alasan, yaitu :
1. Keanekaragaman
kondisi produksi
2. Penghematan
biaya
3. Perbedaan
selera
4. Prinsip
keunggulan komparatif (comparative advantage)
Dengan adanya perekonomian terbuka dan setiap negara
berkonsentrasi pada bidang yang memiliki keunggulan komparatif, maka kehidupan
semua orang akan menjadi lebih baik. Pekerja di setiap negara dapat memperoleh konsumsi
dalam jumlah yang meningkat untuk jumlah jam kerja yang sama.
1.2.3
Angka
Pengganda
Angka pengganda atau multiplier
adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan
nasional. Jika angka pengganda tersebut
memepunyai angka yang tinggi, maka
dengan perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi
angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya.
Perubahan pendapatan nasional itu ditunjukan oleh suatu angka pelipat yang
disebut dengan koefisien multiplier.
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseimbangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
Pendapatan nasional berubah sebagai akibat dari perubahan nilai komponen, yaitu:
Proses multiplier adalah adanya perubahan pada variabel investasi menyababkan pengeluaran agregat menjadi berubah. Namun dari keseimbangan pendapatan nasional tidak sebesar pertambahan investasi tersebut.
Pendapatan nasional berubah sebagai akibat dari perubahan nilai komponen, yaitu:
A. Investasi
B. Konsumsi
C. pengeluaran
pemerintah
D. eksport dan
import
1.2.4
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa
didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi
hubungan ekonomi atau transaksi antar penduduk dari suatu negara dengan negara
lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu
tahun.
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah :
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah :
A.
Orang
perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili
pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana
mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh
center of interest.
B.
Badan
hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai
penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai
Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk
luar negeri.
C.
Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas
sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan
besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang
mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional.
1.2.5
Pos-Pos Neraca Pembayaran
1. Pos
Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan
jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang
dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang
berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade
transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau
transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia
ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah
kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang
menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos
transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
2. Pos
Pendapatan Modal
Pos
pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil
modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan
oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya
berbentuk keuntungan deviden dan bunga.
3. Pos
Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi
unilateral (unilateral transaction), antara lain:
a. Transaksi
hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkantimbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah
diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan
barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran.
b. Bantuan
(aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan
makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana
alam juga termasuk transaksi sepihak.
c. Pos
transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral
atautransaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit,
maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos
Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman
modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan
dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung
oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
5.
Pos
Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang
(long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun.
Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada
penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang
dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat
di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli
obligasi dari penduduk negara lain.
6. Pos
Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short
term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal
lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang.
7. Pos
Sektor Moneter
Pos Sektor Moneter (monetary sector)
atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya
adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi
pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening
berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan
modal dan transfer unilateral.
8. Pos
Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang
apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai
transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka
jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran
internasional akan selalu sama (balance).
1.2.6 Keseimbangan
Neraca Pembayaran
Konsep keseimbangan (equilibrium) dalam
ilmu ekonomi sudah lama dipakai dalam berbagai bidang analisa ekonomi, demikian
juga sebaliknya konsep ketidakseimbangan (disequilibrium).
Dari
sisi ekonomi keseimbangan itu sendiri yaitu dimana pos-pos neraca pembayaran
dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Keadaan ini dimungkinkan
bila penerimaan luar negeri keseluruhannya seimbang dengan pengeluaran luar
negeri. Dengan demikian keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan yang
berarti dinamis, bahwa dari waktu ke waktu atau dalam jangka waktu yang cukup
panjang keseimbangan itu semakin membaik.
Kemudian
untuk keadaan dimana neraca pembayaran tidak seimbang (disequilibrium) apabila
susunan nilai dari pos-pos dalam neraca pembyaran tersebut tidak dapat berahan
lama secara wajar dan haromonis, tapi berubah-rubah naik dan turun.Kemampuan
beli luar negeri suatu negara ditentukan
oleh besarnya peneriaman luar negeri dan besarnya cadangan internasional yang
dimiliki. Bila jumlah seluruh penerimaan luar negeri yang dimiliki kecil dari
jumlah seluruh pengeluaran luar negeri, maka cadangan internasional akan turun,
karena sebagian kan mengalir ke luar negeri untuk menutup perbedaan diatas.
Bila penrunan cadangan ini berlangsung terus menerus, akibanya negara akan
kehabisan cadang internasionalnya. Kalau cadangan sudah terpakai habis, maka
sulitlah bagi negar itu untuk mempertahankan nilai pos-pos seperti sebelumnya.
Dan susunan nilai-nilai itu akan mengalami perubahan-perubahan. Keadaan inilah
yang disebut suatau neraca pembayaran tidak seimbang (disequilibrium).
1.3 Kebijakan
Ekonomi Internasional
1.3.1 Pengertian
Kebijakan Ekonomi internasional adalah
tindakan/kebijakan ekonomi pemerintah yang secara langsung mempengaruhi
perdagangan dan pembayaran internasional.
1.3.2 Instrumen
dan Kebijakan Ekonomi Internasional
Instrumen ini meliputi:
Instrumen ini meliputi:
1. Kebijakan
Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional
mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan
(current account) daripada neraca pembayaran internasional, khususnya tentang
ekspor dan impor barang/jasa.
2.
Kebijakan
Pembayaran Internasional
Kebijakan
pembayaran internasional meliputi tindakan/kebijakan pemerintah terhadap
rekening modal (capital account) dalam neraca pembayaran internasional yang
berupa pengawasan terhadap pembayaran internasional. Hal ini dapat dilakukan
misalnya dengan pengawasan terhadap lalu lintas devisa (exchange control), atau
pengaturan/pengawasan lalu lintas modal jangka panjang.
3. Kebijakan Bantuan Luar Negeri
Kebijakan
bantuan luar negeri adalah tindakan/ kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yang bertujuan untuk
membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan militer terhadap negara
lain.
1.3.3
Tujuan Kebijakan Ekonomi
Internasional
1.3.3.1 Proteksi
Melindungi industry dalam negeri dan
persaingan dengan barang impor.
1.3.3.2 Balance of Payment Equlibrium
Bertujuan
untuk mengimbangkan neraca pembayaran dalam bentuk-bentuk pengawasan devisa.
1.3.3.3 Economic
Walfare
Berusaha
memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional demi kemakmuran ekonomi
dalam negeri.
1.3.3.4 Economic
Development
Untuk
menunjang perkembangan ekonomi dalam negeri, mendorong ekspor mengurangi impor
barang yang kurang perlu dan melidungi industry yang sedang tumbuh dalam
negeri.
1.3.3.5 Autarki
Ada
beberapa negara yang sangat ketat melindungi diri terhadap pengaruh negara
lain, sehingga kebijakan yang diambil biasanya cenderung menutup peluang bagi
masuknya komoditi, modal maupun pengaruh non ekonomi dan negara lain.
1.3.4
Macam-macam Rintangan dalam
Perdagangan Internasional
1.3.4.1 Faktor Eksternal
Masalah yang
bersifat eksternal meliputi hal-hal yang terjadi di luar perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor.Masalah tersebut antara lain:
1.3.4.1.1
Kepercayaan antara eksportir importer
1.3.4.1.2
Pemasaran
1.3.4.1.3
Sistem kuota dan kondisi hubungan dengan
negara lain
1.3.4.1.4
Keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional
1.3.4.1.4.1 Kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional.
1.3.4.2 Faktor Internal
Masalah
yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
1.3.4.2.1
Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri
1.3.4.2.2
Pembiayaan
1.3.4.2.3
Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
1.3.4.2.4
Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
DAFTAR PUSTAKA