Rabu, 01 Juli 2015

TUGAS SOFSKILL 2 - KEUANGAN DAN PERMODALAN KOPERASI

KEUANGAN DAN PERMODALAN KOPERASI

A.    Pengertian Koperasi
Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara bersama-sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan dikendalikan secara demokratis. (Hendar : 2010)

B.     Laporan Keuangan
Dalam setiap bisnis (usaha) sekecil apapun hal yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan adalah membuat laporan keuangan. Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan.
Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselengggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya :
1.      Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut.
2.      Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.

Laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan PSAK, akan membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi, keandalan, dan mempunyai daya banding yang tinggi. Sebaliknya jika laporan keuangan koperasi disusun tidak berdasarkan standar dan prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.
Laporan keuangan ini dibuat oleh tenaga yang memahami pembukuan atau bahkan seorang akuntan dari dalam koperasi atau koperasi dapat juga meminta bantuan dari akuntan luar dan analisanya. 
Dengan laporan keuangan ini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan memungkinkan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk menilai usaha dan keadaan keuangan koperasi secara menyeluruh.
Jenis laporan keuangan yang paling banyak digunakan ialah neraca, laporan lugi raba dan laporan perubahan modal, paling tidak neraca dan laporan rugi laba. Keduanya tidak hanya penting bagi pihak internal koperasi tetapi juga untuk pihak lain yang berkepentingan seperti pemerintah, masyarakat, bank dan sebagainya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis laporan keuangan : 
1.      Neraca (Balance Sheet) adalah suatu daftar yang berisi ringkasan harta, kewajiban dan modal dari suatu perusahaan (termasuk koperasi) pada saat tertentu. Dengan demikian neraca ini menggambarkan posisi keuangan koperasi pada saat tertentu misalnya triwulan, 1 semester, dan 1 tahun.
2.      Laporan Laba Rugi (Income Statement) adalah laporan yang berisi ringkasan pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan (termasuk koperasi) untuk jangka waktu tertentu misalnya selama 1 tahun, atau 1 semester.
3.      Laporan Perubahan Modal adalah ringkasan perubahan modal dari suatu perusahaan atau koperasi dalam jangka waktu tertentu, sebagai akibat dari peningkatan SHU yang tidak dibagikan.
C.    Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
1.      Pencatatan
2.      Penggolongan
3.      Peringkasan
4.      Pelaporan
5.      Analisis data keuangan
Kegiatan pencatatan dan penggolongan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.
Buku-buku dokumen pendukung (source of documents) yang digunakan antara lain :
1.      Bukti Penerimaan Kas
2.      Bukti Pengeluaran Kas
3.      Bukti Faktur Penjualan
4.      Faktur Pembelian
5.      Bukti Umum
Sedangkan buku khusus (special journal) yang digunakan adalah :
1.      Buku Harian Penerimaan Kas
2.      Buku Harian Pengeluaran Kas
3.      Buku Harian Penjualan
4.      Buku Harian Umum
Buku tambahan (subsidiary ledgers) yang digunakan adalah :
1.      Buku Kas Kasir
2.      Kartu Simpanan Anggota
3.      Kartu Persediaan
4.      Kartu Piutang Anggota
5.      Kartu Piutang bukan Anggota
6.      Kartu Hutang
7.      Kartu Inventaris
8.      Kartu Biaya
9.      Kartu Pembelian Anggota
10.  Kartu Barang Titipan

Contoh Bentuk Laporan Keuangan Koperasi :

NERACA
 KOPERASI “XXX
31 DESEMBER 2010 (dalam ‘000RP)
Keterangan
Jumlah (Rp)
Keterangan
Jumlah (Rp)
Harta/Aktiva :
1.      Kas
2.      Piutang
3.      Perlengkapan
4.      Peralatan
-          Akumulasi Penyusutan
5.      Gedung
-          Akumulasi Penyusutan

8.000.000
16.500.000
200.000
9.000.000
(1.000.000)

12.000.000
(5.000.000)
II. Hutang
2.  Utang jangka pendek
3.  Utang jangka panjang

III. Modal Sendiri
1.     Simp. Pokok
2.     Simp. Wajib
3.     Simp. Sukarela
4.     SHU yang tidak dibagi

2.000.000
12.700.000


7.000.000
15.000.000
2.000.000
1.000.000
Jumlah Harta
39.700.000
Jumlah Hutang+Modal
39.700.000

 








LAPORAN LABA/RUGI
KOPERASI “XXX”
31 DESEMBER 2010 (dalam 000RP)

Penerimaan :
-          Penerimaan Usaha                                                   Rp  14.250.000
-          Penerimaan Bunga                                                   Rp       750.000 
 


Jumlah Penerimaan                                                   Rp  15.000.000

Pengeluaran :
-          Biaya Umum                                                             Rp  11.000.000
-          Bunga Bank                                                              Rp       500.000
-          Penyusutan                                                                Rp    1.250.000



Jumlah Pengeluaran                                                  Rp  12.750.000

Pendapatan Kotor                                                                      Rp    2.250.000
SHU yang dibagi                                                                         Rp    1.250.000



SHU yang tidak dibagikan (ditahan)                                        Rp    1.000.000










LAPORAN PERUBAHAN MODAL
KOPERASI “XXX”
31 DESEMBER 2010 (dalam ‘000RP)



Modal tahun 2009                                                                           Rp. 24.000.000
Pendapatan per 2010                              Rp. 2.250.000
SHU yang dibagikan                              Rp. 1.250.000



       Peningkatan modal (dari SHU yang tidak dibagi)                     Rp.   1.000.000


 Modal Koperasi akhir tahun 2010                                              Rp. 25.000.000
                                                                                              
                                                                                               
            SHU selain untuk simpanan anggota, jasa pinjaman, dana pengguna, kesejahteraan pegawai biasanya disimpan kembali ke dalam kas sebelum digunakan.  Adapun yang benar-benar untuk memperkuat permodalan koperasi bersumber dari cadangan.

D.    Analisis Laporan Keuangan
Dalam teknik pembukuan/akuntansi meliputi beberapa fase, antara lain :
1.      Pencatatan transaksi-transaksi setiap hari dilakukan dalam buku harian, seperti buku harian penjualan, buku harian pembelian, buku harian piutang dan lain-lain.
2.      Catatan ini kemudian dimasukkan kedalam Buku Besar setelah diklarifikasikan mana yang masuk Debet dan mana yang masuk Kredit.
3.      Pada akhir tahun buku dibuatkan suatu ikhtisar berupa daftar Rugi/Laba, Neraca, dan daftar lainnya.
4.      Analisis Laporan keuangan berada pada fase berikutnya yang fungsinya untuk mengetahui tentang kondisi keuangan koperasi.

Dengan demikian, maka analisis laporan keuangan merupakan alat untuk melihat kekuatan dan kelemahan di bidang finansial untuk menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang.  Dari segi tekniknya analisis laporan keuangan ini dapat menggunakan Analisa Rasio Keuangan yang dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Rasio Tingkat Keuntungan yaitu untuk mengukur hasil kegiatan usaha dan efektivitas kinerja perusahaan.
2.    Rasio Likuiditas yaitu untuk mengukur solvabilitas dalam jangka pendek suatu perusahaan.  Rasio ini untuk mengantisipasi kemampuan membayar kewajiban dalam jangka pendek suatu perusahaan yang jatuh tempo.
3.      Rasio Aktifitas yaitu untuk mengukur tingkat efisiensi penempatan sumber pendanaan.  Rasio ini disebut juga sebagai rasio perputaran karena rasio ini menunjukkan kecepatan putaran asset yang digunakan dalam kegiatan bisnis.
4.      Rasio Solvabilitas Jangka Panjang yaitu untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajiban jangka panjang berikut beban bunganya sesuai dengan skedul pembayaran yang telah ditetapkan.

E.   Karakteristik (Khas) dalam Usaha Koperasi
Koperasi memiliki karakteristik utama yang membedakannya dengan badan usaha lain yaitu adanya identitas ganda (the dual identity of the member) pada anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm).
Dalam koperasi ada beberapa ciri  yang menonjol, yaitu:
1.      Berasas kekeluargaan, maksudnya adalah kebijakan yang dipakai memperhatikan fleksibilitas masing-masing anggota. Aturan yang digunakan bersifat memudahkan anggota.
2.      Keanggotaan sukarela dan terbuka, maksudnya adalah setiap anggota bebas dan berhak dalam menentukan sikap untuk tetap dan meninggalkan kongsi tersebut.
3.      Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi, maksudnya adalah keputusan yang mutlak adalah keputusan rapat anggota.

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengkoordinasikan sumber – sumber daya untuk tujuan memproduksi dan menghasilkan barang atau jasa.
Koperasi sebagai badan usaha maka :
1.      Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku
2.      Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya
3.      Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa
4.      Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan, teknik, organisasi & informasi)
Tujuan perusahaan koperasi :
1.      Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented
2.      Landasan operasinal didasarkan pada pelayanan (service at a cost)
3.      Memajukan kesejahteraan anggota adalah prioritas utama

Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Khusus yang menyangkut aspek pengkoperasian, ada 4 aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha,yaitu:





DAFTAR PUSTAKA


Hendar (2010). Manajemen Perusahaan Koperasi. Penerbit : Erlangga
Setia Atmaja, Lukas (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Andimo
(diakses 21 Maret 2015)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar